Saat masih kuliah dulu, kalimat ini hampir setiap hari saya dengarkan dari seorang kakak angkat, yang memberikan kalimat pesannya kepadaku, ketika hendak pergi masuk kuliah. Sambil bersalaman erat (setengah mencengkram) seakan yang disampaikan itu agar diperhatikan betul-betul beliau berkata "Dodo" panggilan akrabnya kepadaku saat itu, "ittaqun nisa" sambil menghentakan tangannya, diselingi dengan senyuman tipis. waktu pertama kali mendengar kalimat itu, saya tau itu bahasa Arab, akan tetapi saya tidak mengerti apa arti dan maksudnya. pada kesempatan tertentu akhirnya beliau mengajakku duduk lalu beliau menjelaskan kalimat yang tidak aku mengerti itu. "Do, antum tau tidak arti dari kalimat yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, "ittaqun nisa", saya menjawab sambil sedikit merasa malu "ndak ngerti mas". "baik, saya jelaskan" sahutnya. ittaqun nisa itu, berasal dari bahasa Arab yang berarti berhati-hatilah terhadap wanita", lalu beliau mengutip salah satu ayat Al Quran :
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."
dan juga dalam sebuah hadits yang diriwayatkan olem muslim .
"Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.”
jadi sacara fitrah memang Alloh itu telah menjadikan wanita salah satunya, makluk yang indah, yang menggiurkan bagi lawan jenisnya. inilah sebabnya seorang bisa menjadi fitnah di dunia ini, oleh sebab itulah kemudian Alloh menurunkan Ayat tersebut agar kemudian kita berhati-hati terhadap apa yang disebut WANITA, tidak sekedar indah menurut pandangan bagi mereka kaum lelaki yang belum menikah, yang sudah menikahpun juga demikian. Karenanya juga kemudian Allohpun telah mengatur bagaimana seorang wanita berpakaian memberikan batasan-batasan mana yang boleh dilihat dan yang tidak. demikian pula juga dipesankan kepada kaum lelaki agar juga menjaga dan menundukkan pandangannya jika bertemu dengan wanita. mendengar penjelasan beliau sayapun menunduk dan mulai mengerti apa yang beliau sampaikan. dan kenapa kemudian pesan itu selalu beliau sampaikan disaat saya akan pergi kuliah. ternyata agar saya selalu ingat itu dan berhati-hati
Jazakallahu khoiron katsir Mas Muhammad Nasir atas nasihat yang luar biasa ini, semoga antum dan keluarga selalu terlimpahkan keberkahan, Barakallahu fiikum jami'an..
(saya menuliskan saat di pesawat, perjalanan pulang dari Jakarta - Berau, Sabtu, 21 Sebtember 2024, pukul pukul 6.00 waktu pesawat)
S. Wahyu Widodo